Kegiatan [YAKUSA]

Jumat, 9 Oktober 2009
09.00 wib. Setelah melakukan aktivitas pagi seperti biasanya, kami yang berada di Posko Hang Tuah memutuskan untuk berangkat ke pariaman kecuali aku untuk tetap tinggal di Padang untuk meng-update berita ke posko nasional dan website, sebelum itu kami harus membeli logistik membuat dapur umum di Posko Pariaman.
13.00 wib. Setelah Sholat Jum'at dan makan siang, aku menuju media center penanggulangan bencana, sedangkan sisanya mulai bergerak membeli logistik sebelum berangkat ke Pariaman.

Kali ini menggunakan kendaraan Frinando untuk mencapai media center. Masih banyak orang-orang yang berlalu-lalang di Pusat Informasi, Bule pun masih suka nge-net disini.

Tim berpencar
Setelah 2 hari di Pariaman, 35 relawan HMI mendapat tambahan tenaga 5 orang dari HMI cabang Dumai, mereka membagi tugas, mulai dari membantu tim medis , membersihkan Masjid di daerah paninjauan-Kurai Taji, dan selebihnya menge-pack barang dan mendistribusikan ke Lubuk Alung- kampung dalam,Sungai Garingging Sintuk Tuboh Gadang/VII Koto.
Selain Relawan HMI yang berasal dari Jakarta, tenyata ada 10 kader HMI cabang Padang yang sebelumnya telah bergabung dengan Tim TVone untuk menjadi relawan,yaitu Ully Suci Handayani, M Arif, Fuad Nari, Feri Frananda, Zul Rafles, Frayudi Wardana, Alexander Yandra, Khalid Akbar, Fuadi, dan Irhas Fansuri. Mereka pada hari ini melakukan Survei ke beberapa Lokasi yang terkena dampak di Kota Padang.
20.30 wib.Selagi menulis laporan kegiatan-kegiatan relawan, biasanya ku suka melirik-lirik kerja orang di media center ini dan membaca berita tentang Gempa Sumatera barat di Koran-koran Lokal maupun nasional, Mulai dari Petugas Provider seluler yang menawarkan telepon gratis (ku sering menggunakan telepon gratis ini untuk menanyakan perkembangan teman-teman relawan HMI), hingga bule yang kebingungan untuk mengakses internet, ataupun para Pejabat daerah ber-batik yang suka berseliweran di media center.

Asing dan lokal
Perlu diketahui Gempa Sumbar telah menggugah rasa kemanusiaan banyak pihak termasuk dari luar Sumatera Barat. Hingga Jum'at pagi (09/10), selain relawan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), lebih dari 60 ormas/LSM dari dalam dan luar Sumbar yang telah terdaftar di posko Satkorlak PB untuk menjadi relawan. Bantuan yang diberikan sangat beragam. Mulai dari bantuan evakuasi dengan membawa alat-alat berat, bantuan tenaga kesehatan serta pertolongan di lapangan, bantuan makanan dan logistik lainnya, maupun pendirian dapur umum.
Ada perbedaan mencolok yang sebenarnya sedikit mengganggu ku tentang penanganan bencana gempa di Sumatera barat ini, yaitu antara relawan asing dan lokal. Relawan Lokal, biasanya datang ke Lokasi bencana tanpa persiapan yang matang, hanya bermodal Semangat kemanusiaan dan tiket gratis dari Pemerintah atau organisasi mereka berangkat. Tanpa tahu apa yang akan dikerjakan nanti, sesampai di Lokasi mereka hanya menjadi penonton atau hanya menjadi juru angkut karena segala kegiatan telah ter-cover oleh pihak yang berwenang. Bahkan saking semangatnya untuk berangkat, kadang sampai lupa membawa pakaian ganti ke Lokasi bencana.
Berbeda dengan Relawan Asing, mereka lebih mampu bahkan sangat membantu proses evakuasi maupun rehabilitasi di titik bencana, dan tentunya memiliki perlengkapan yang memadai. Seperti contoh, Relawan dari Australia dan Perancis yang memasang 2 unit instalasi penjernih air di Kota padang dan 1 unit di kota pariaman,dan 8 unit lainnya siap tersedia untuk dipasang di lokasi yang tepat. Ataupun relawan dari AS, yang sengaja membawa alat water neutralizer, untuk mengubah air laut menjadi air tawar.
Lain lagi Relawan dari Swiss, Kelompok team penyelamat Swiss yang terdiri dari 108 orang dan 18 anjing tiba di Padang pada hari Jumat tgl 2 Oktober 2009, hanya 40 jam setelah gempa bumi telah meluluh-lantahkan kota Padang.berusaha mencari korban Selamat maupun tewas melalui bantuan anjing Pelacak mereka di reruntuhan bangunan di padang dan pariaman.

So, relawan HMI, siapkah anda menjadi relawan yang sia-sia?

Oleh : J.B. Martien, Bidang Media, Informasi dan Komunikasi PB HMI